Tahu dan Tempe Mulai “Menghilang”

Tahu dan Tempe Mulai “Menghilang”

\"\"GEBANG - Naiknya harga kedelai, berdampak pada kelangkaan tahu dan tempe di sejumlah pasar di wilayah timur Cirebon (WTC). Seperti yang terjadi di Pasar Gebang, Kecamatan Gebang. Di pasar ini terlihat jarang pedagang tempe dan tahu. ”Kalau tahu sih normal harganya. Cuma, pedagang jadi sedikit. Ada sih yang berjualan tahu, tapi ketika ngambil dari pabrik itu tidak seperti ketika harga kedelai murah,” tutur pedagang tahu, Lina. Dia mengatakan, harga tahu di Pasar Gebang tidak mengalami kenaikan yakni ada yang Rp500 per buah, ada yang Rp300 per buah, dan ada yang Rp100 per buah. Jenis tahu ini sama harganya baik tahu asin, tahu kuning, dan tahu putih. Lina menambahkan, untuk mengambil tahu dari pabrik, biasanya ada kenaikan per satu nampan tahu isi 120 buah. “Naiknya paling Rp1.000, atau juga Rp500. Kadang-kadang, produksi tahu di pabrik juga dikurangi karena mungkin harga kedelainya mahal,” ungkapnya. Sementara itu, pedagang tempe, Dewi menyebutkan, karena harga kedelai naik, dirinya juga ikut menaikkan harga tempe di pasar. Alasannya, keuntungan yang didapat dari pabrik jika dihitung minim. “Saya menjual tempe ini Rp1.500 ukuran sedang. Tadinya sih waktu harga kedelai tidak naik saya jual ukuran sedang itu Rp1.000. Ini terpaksa dilakukan karena kalau tidak dinaikkan akan rugi,” ungkapnya. Sementara itu, pengusaha tahu asal Kecamatan Ciledug, Madrais mengatakan, harga kedelai saat ini kembali mengalami kenaikan. Dari Rp5.000 menjadi Rp7.700 dan sekarang Rp7.800 per kilogramnya. “Ada kenaikan Rp100,” tuturnya. 450 HA BERPOTENSI DITANAMI KEDELAI Terpisah, Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri Disperindag, Dini Dinarsih SIP menjelaskan untuk menekan tingginya harga kedelai, pemerintah pusat akan membebaskan biaya masuk impor kedelai. Dengan begitu akan terjadi pengurangan biaya yang setidaknya dapat mengurangi kenaikan harga kedelai. Sementara itu, potensi lahan untuk penanaman kedelai di Kabupaten Cirebon terdapat 450 ha. Dari 55.000 lahan sawah yang ada di Kabupaten Cirebon. Pada tahun 2011 produksi kedelai luas lahan tanam 935 ha dan mampu menghasilkan panen 935 ha. Dengan tingkat produkstivitas per hektar 1,25 ton. Maka jumlah yang kedelai yang dihasilkan 1168,75 ton kedelai. “Dalam satu tahun terdapat dua kali panen. Alhamdulillah pada tahun 2011, panen kedelai dalam dua kali periode tanam tersebut berhasil,” tambah Kepala Bidang Tanaman Pangan, Ir Wasman MM melalui Kasi Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, Distanbunakhut, Feri Fajni SP. Daerah yang ditanami kedelai diantaranya Pasaleman, Waled, Lemahabang, Ciledug, Astanajapura, Gempol, Plumbon, Weru, Babakan dan Depok. (mid/swn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: